Rabu, 21 September 2011

Fenomena Batu Alam Gantung Di Indonesia


Batu ini menyerupai bentuk manusia dengan kepala menghadap kebawah

Banyak cerita dan legenda budaya selama Tim ACI Sumatra Utara 2 menyusuri pulau Samosir dan Danau Toba, salah satunya adalah Batu Gantung. Sebuah fenomena dan keajaban, begitu rakyat Toba menyebutnya. Batu yang menggantung dipinggir tebing Danau Toba ini memiliki cerita tersendiri.

Ketika tim ACI Sumatra Utara 2 datang untuk mengunjungi tempat ini Jumat (1/10) suasana pelabuhan Parapat tampak sepi, hanya beberapa nelayan dan warga sekitar yang memang kesehariannya beraktivitas di Danau Toba. Tak lama setelah tim turun dari kapal yang mengangkut kami, datang sebuah speed boat yang akan mengantarkan tim ke tempat tujuan yaitu Batu Gantung. Diperjalanan kami disuguhi berbgai macam keindahan Danau Toba, rumah penduduk dipinggir danau, nelayan yang mencari ikan, burung Bangau, tempat-tempat Penginapan, udara yang sejuk dan segar. Sungguh indah tempat ini. Karena dimanjakan oleh pemandangan yang indah sepanjang jalan, tidak terasa kami sudah sampai di Batu Gantung.

Batu Gantung

Belum habis terheran-heran selama di perjalanan, begitu sampai tempat tujuan rasa heran itu kembali muncul. Batu tersebut memang benar menggantung dibawah tebing dan tidak terjatuh. Ukurannya pun sekitar 2 meter dan menyerupai tubuh manusia. Ternyata dahulu menurut masyarakat Toba batu ini mempunyai cerita.

Dahulu ada seorang gadis cantik bernama Seruni yang akan dinikahkan oleh kedua orang tuanya, karena merasa tidak cocok dan si gadis sudah mempunyai kekasih maka ia putus asa dan hendak mengakhiri hidupnya dengan cara meloncat dari atas tebing. Si gadis ini juga memiliki seekor anjing yang setia mengikutinya kemanapun tuannya (Seruni) pergi. Seruni pun hendak meloncat dari tebing dan dikuti anjing kesayangannya, ketika akan meloncat, kakinya tersangkut akar dan lama-lama menjadi batu, begitu pula dengan anjing kesayangan Seruni

Sampai saat ini masyarakat Toba menyakini bahwa Seruni belum mati, ia hanya menjelma menjadi batu yang menggantung. Sedangkan anjing kesayangannya berada disebalh batu itu untuk mendampingi Seruni. Wana hitam dari Batu Gantung diyakini masyarakat sebagai air mata dari Seruni yang menetes 100 tahun yang lalu.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More