Sabtu, 07 Mei 2011

Fenomena Alam di Baturraden Seperti Jabal Magnet di Madinah


Fenomena Alam di Baturraden Seperti Jabal Magnet di Madinah

Baturraden – Sebuah terjadi di Baturraden. Seperti yang hanya ditemukan di dimana ada daya magnet yang mampu menarik benda-benda di sekitarnya.

Kekuatan magnetik ini ada di jalan Desa Limpakuwus, Kecamatan Sumbang Banyumas, tepatnya sebelah timur Telaga Sunyi Baturraden, ke arah BPPTU-BP Limpakuwus. Jalan sepanjang 30 meter yang berada di ketinggian 717 mdpl (meter diatas permukaan laut) muncul keunikan yang banyak dirasakan warga.

Sebuah mobil atau sepeda motor yang dimatikan mesinnya dengan posisi persneling netral, walaupun jalannya menurun mobil akan tertarik ke belakang atau ke atas dengan kekuatan daya magnet yang cukup kuat. Kejadian ini baru diketahui awal April 2011.

Bukan hanya satu dua mobil saja yang merasakannya. Puluhan orang yang penasaran pun mencoba merasakan sendiri keanehan alam ini. “Ya, kalo lewat jalan ini, rasanya jadi semakin cepat,” ungkap Yamin (20) Pemuda Karangmngu Baturraden yang juga sudah mencoba jalur tersebut. Namun, sebelumnya memang dia tidak ‘ngeh’ dengan kejadian seperti ini.

Dulu ya biasa saja lewat, lanjutnya tapi sejak kemarin minggu dia mencoba apakah benar hal tersebut terjadi. Setelah dia merasakannya sendiri, rasa percaya dan tak percaya memang masih mengahantuinya. “Ya, masih belum percaya saja, paling karena dari atas jalannya memang menurun,” ucapnya sambi tertawa.

Bahkan keanehan ini mengundang rasa penasaran pihak satuan lalu lintas Polres Banyumas. Seorang Polisi yang mengendarai mobilnya mencobanya. “Sudah direm, tapi tarikannya tetep kuat,” ucap Briptu Rohim, anggota Polres Banyumas setelah mencoba berjalan dengan mobil tanpa mesin di jalur yang dianggap memiliki gaya magnet tersebut.

Fenomena aneh ini coba diteliti dosen Jurusan Geologi Fakultas Teknik dan Sains Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, Muhammad Aziz. “Jika dicek menggunakan kompas, tidak ada tanda-tanda adanya gaya magnetik. Hal ini dibuktikan dengan arah jarum kompas yang selalu menunjukan arah yang tepat, jika ada daya magnet di tempat tersebut jarum kompas akan selalu bergerak gerak dan berputar,” katanya.

Indikasi lainnya setelah adanya pengecekan elevansi atau ketinggian. Sepanjang 30 meter jalan tersebut memiliki ketinggian yang sama 717 mdpl. Selain itu setelah batuan di sekitar dicek ternyata mengandung batuan magnetik. “Ini karena batuan tersebut merupakan produk material dari gunung Slamet,” tuturnya.

Namun pihaknya menyimpulkan hasil sementaranya bahwa tempat tersebut bukan penghasil magnetik tinggi, serta atau batuan di sekitarnya memiliki daya megnetik yang tinggi. “Harus diteliti lebih lanjut, kemungkinan besar yang mengandung magnet bukan batuan di permukaan,” tandasnya.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More